Menuntut ilmu adalah ibadah yang sangat agung lagi mulia. Keutamaan ilmu dan orang yang menuntut ilmu sudah begitu jelas sebagaimana yang telah disebutkan, baik dalam al-Quran maupun hadits Nabi . Dan perlu diketahui bahwa ilmu yang mendapat pujian dalam al-Quran maupun sunnah adalah ilmu tentang syari’at Allah , ilmu yang menjelaskan tentang bagaimana beribadah kepada Allah , ilmu tentang halal dan haram dan lainnya. Adapun selain ilmu syar’i, maka hukumnya tergantung pada sejauh mana manfaat ilmu tersebut bagi Islam dan kaum muslimin.
Keutamaan menuntut ilmu
Teks Hadits (1):
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:))مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ (( رواه مسلم
))
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda:“Barangsiapa menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Kosakata:
سَلَكَ
Menempuh:
يَلْتَمِسُ
Mencari:
سَهَّلَ
Memudahkan:
الجَنَّةِ
Surga:
Syarah Ringkas:
Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu dan menempuh jalan yang menyampaikan kepada ilmu. Menempuh jalan dalam menuntut ilmu memiliki dua pengertian, pertama; menempuh jalan dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan menuju majlis-majlis ilmu, baik di mesjid maupun di sekolah dan di tempat-tempat ilmu lainnya. Kedua; menempuh sarana yang menyampaikan seseorang kepada ilmu sekalipun ia duduk di atas kursi di rumahnya atau di tempat kerjanya yaitu dengan membaca buku-buku tentang ilmu syar’i.
Maka barangsiapa menempuh jalan-jalan tersebut untuk memahami ilmu syar’I, mengkaji tentang apa-apa yang mengundang kekridhoan dari Allah niscaya Allah akan mudahkan baginya untuk memasuki surga-Nya.
Hukum dan Faidah:
1. Keutamaan menuntut ilmu.
2. Menuntut ilmu adalah salah satu jalan yang memudahkan seseorang menuju surga.
3. Menuntut ilmu adalah ibadah.
Teks Hadits (2):
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: ((وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ)). رواه أبو داود والترمذي
Artinya: Dari Abu Darda’ berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda: “Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu sebagai bentuk keridhoaan mereka terhadap apa yang ia lakukan.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Kosakata:
تَضَعُ
Meletakkan:
أَجْنِحَتَهَا
Sayap-sayapnya:
Syarah Ringkas:
Diantara keutamaan menuntut ilmu yang dijelaskan oleh Rasulullah adalah ketawadhuan para malaikat terhadap para penuntut ilmu. Maksud para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka adalah penghormatan mereka terhadap para penuntut ilmu sebagai bentuk keridhoan mereka.
Hukum dan Faidah:
1. Malaikat adalah hamba Allah yang taat dan patuh terhadap segala perintah-Nya.
2. Diantara sifat malaikat adalah memiliki sayap.
3. Ketawadhuan para malaikat kepada penuntu ilmu.
4. Keridhoan para malaikat terhadap penuntut ilmu menunjukkan keutaaman ilmu dan paenuntut ilmu.
Teks Hadits (3):
عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :))مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ)). متفق عليه
Artinya: Dari Mu’awiyah berkata, Rasulullah bersabda:“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah pahamkan ia dalam urusan agama.” (Muttafun ‘Alaih)
Kosakata:
خَيْرًا
Kebaikan:
يُفَقِّهْهُ
Memberinya kepahaman:
Syarah Ringkas:
Kepahaman dalam urusan agama adalah suatu nikmat dan anugrah yang sangat besar yang Allah berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kepahaman seseorang terhadap urusan agamanya merupakan salah satu bukti bahwa Allah menginginkan kebaikan baginya.
Maksud dari kepahaman dalam haidts ini bukan hanya terbatas pada keahliannya dalam masalah-masalah fiqih saja, akan tetapi kepahaman yang mencakup seluruh perkara yang berkaitan dengan syari’at Allah berupa aqidah, ibadah dan lain-lain.
"Semoga bermanfaat..