Aku
kumpulkan sekalian dosa-dosa ku
yang menghimpit jiwaku
aku melihat seluruh dunia adalah dosa
izinkan daku
meletakkan segala dosa di bawah tapak kaki ku.
yang menghimpit jiwaku
aku melihat seluruh dunia adalah dosa
izinkan daku
meletakkan segala dosa di bawah tapak kaki ku.
Aku
hadapkan pandangan kepada kebaikan
bila daku melihat diriku yang baik
berdatangan diri-diri lain menghijab
izinkan daku
meletakkan segala kebaikan di bawah dosa-dosa.
bila daku melihat diriku yang baik
berdatangan diri-diri lain menghijab
izinkan daku
meletakkan segala kebaikan di bawah dosa-dosa.
Aku
berhadapan dengan keinginan-keinginan
tanpa dosa jiwa belum tenang
keinginan-keinginan menjerat kepada kegelisahan
tidak sabar.
tanpa dosa jiwa belum tenang
keinginan-keinginan menjerat kepada kegelisahan
tidak sabar.
Wajah
keinginan memperlihatkan ego diri
takutkan kesusahan dan kehinaan.
takutkan kesusahan dan kehinaan.
Keinginan
adalah dosa sebenar
dosa-dosa lain adalah anak-anaknya
walaupun anak-anak dikuburkan
ibu akan terus melahirkan anak-anak baru.
dosa-dosa lain adalah anak-anaknya
walaupun anak-anak dikuburkan
ibu akan terus melahirkan anak-anak baru.
Bagaimana
menghapuskan keinginan
bukankah ia adalah diriku sendiri.
bukankah ia adalah diriku sendiri.
Aku
melihat kepada diriku
terasa kesamaran di sebalik diri yang berkeinginan
dalam kesamaran itu
wujud diri yang suci murni
tanpa keinginan.
terasa kesamaran di sebalik diri yang berkeinginan
dalam kesamaran itu
wujud diri yang suci murni
tanpa keinginan.
Ia
tidak dikurung oleh jasad
tiada ruang
tiada zaman.
tiada ruang
tiada zaman.
Ia
sentiasa damai dan tentram
namun ia tidak diberi kesempatan
untuk memperlihatkan wajahnya.
namun ia tidak diberi kesempatan
untuk memperlihatkan wajahnya.
Kuburkan
diri yang berkeinginan!
begitulah ucapan Mu yang ku dengar.
begitulah ucapan Mu yang ku dengar.
Bila
daku mendengar ucapan Mu
aku melihat diri ku berada di tengah-tengah
di antara Engkau dan diri yang berkeinginan
aku melihat
diri yang berkeinginan itu bukanlah diriku yang sejati
ia hanyalah bayang-bayang yang muncul
dari pancaran cahaya Mu kepadaku yang terhijab
mengapa kepada bayang penglihatan ku tertuju
sedangkan Engkau adalah cahaya
dan aku yang menerima cahaya
bayang adalah kegelapan
mengapa terpesona dengan kegelapan.
aku melihat diri ku berada di tengah-tengah
di antara Engkau dan diri yang berkeinginan
aku melihat
diri yang berkeinginan itu bukanlah diriku yang sejati
ia hanyalah bayang-bayang yang muncul
dari pancaran cahaya Mu kepadaku yang terhijab
mengapa kepada bayang penglihatan ku tertuju
sedangkan Engkau adalah cahaya
dan aku yang menerima cahaya
bayang adalah kegelapan
mengapa terpesona dengan kegelapan.
Engkau
terangi daku dengan cahaya Mu
untuk ku kenali diriku
agar pengenalan itu membuatku melihat cahaya Mu
dan mengetahui bahawa cahaya Mu yang paling nyata
sedangkan aku dan lain-lainnya
adalah zarah-zarah yang terapung-apung
di dalam angkasa raya cahaya Mu.
untuk ku kenali diriku
agar pengenalan itu membuatku melihat cahaya Mu
dan mengetahui bahawa cahaya Mu yang paling nyata
sedangkan aku dan lain-lainnya
adalah zarah-zarah yang terapung-apung
di dalam angkasa raya cahaya Mu.
Cahaya
Mu yang tanpa warna tanpa rupa
adalah kebijaksanaan tanpa tara
dengannya segala menjadi nyata.
adalah kebijaksanaan tanpa tara
dengannya segala menjadi nyata.
Sekalian
wajah-wajah adalah cermin wajah Mu
cermin itu adalah keindahan
keindahan adalah bayangan wajah Mu
keindahan adalah rasa hati
bukan bentuk bukan rupa
apabila hati mesra di dalam keindahan Mu
itulah penatapan wajah Mu
bulat, leper, atau panjang
putih, kuning atau hijau
kelmarin, hari ini atau esok
semuanya tidak menjadi soal
pada hati yang melihat keindahan wajah Mu.
cermin itu adalah keindahan
keindahan adalah bayangan wajah Mu
keindahan adalah rasa hati
bukan bentuk bukan rupa
apabila hati mesra di dalam keindahan Mu
itulah penatapan wajah Mu
bulat, leper, atau panjang
putih, kuning atau hijau
kelmarin, hari ini atau esok
semuanya tidak menjadi soal
pada hati yang melihat keindahan wajah Mu.
Hati
itulah rahsia besar.
Pandanglah
Tuhan tanpa menggunakan mata
Dia tidak pernah bersembunyi
dengarlah ucapan tanpa menggunakan telinga
Dia tidak pernah berhenti berkata-kata.
Dia tidak pernah bersembunyi
dengarlah ucapan tanpa menggunakan telinga
Dia tidak pernah berhenti berkata-kata.
Tgk. Azhariadi